Kepedulian Hati: Nenek Ripa

Kamis, 27 Agustus 2009

Nenek Ripa

NENEK RIPA
USIA :
69 TAHUN
TEMPAT TINGGAL :
DUSUN PURAJA

Nenek Ripa tinggal disebuah gubuk di sebuah tegalan. Beliau tinggal disana sendiri. Namun sekarang ada kerabat beliau yang membuatkan pondok kecil sederhana bersebelahan dengan kerabatnya tersebut.

Tiap hari rutinitas nenek Ripa adalah memunguti daun kelapa yang sudah kering. Beliau berangkat pagi-pagi sekali menuju sebuah ladang yang disana banyak tumbuh pohon kelapa. Ladang tersebut adalah milik desa setempat. Selain beliau, ada juga orang lain yang memunguti daun-daun kelapa yang jatuh tersebut. Jadi kadang kalau beliau kurang pagi kesana, maka beliau tidak akan memperoleh apa-apa.

Nenek Ripa hidup dengan menjual kayu bakar. Namun diusia beliau yang sudah mencapai 70 tahun, beliau sering sekali sakit. Jadi beliau jarang bisa melakukan aktivitas beliau.
Beliau sempat bercerita kepada kami bahwa sekarang ini jarang yang mau beli kayu bakar. Padahal itu satu-satunya penghasilan beliau.

Beliau sejak lama hidup sendiri karena beliau tidak pernah menikah. Dan sampai usia beliau yang sekarang beliau hanya tinggal sendirian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mari Bergabung

Seseorang itu bisa menjadi manusia yang berguna dan membuat kehidupan ini lebih bermakna atau justru sebaliknya, menjadi manusia yang tidak berarti dan menjalani hal yang selalu merugikan orang lain. Kita sendirilah yang menentukan kemana dan bagaimana langkah kita dalam menjalani kehidupan ini supaya hidup yang kita jalani jadi lebih bermakna dan tentunya pula bisa seperti yang diharapkan.

Banyak diantara kita yang masih mengagungkan sesuatu yang sebenarnya merupakan hal yang amat tidak sesuai dengan tujuan hidup kita. Misalnya mengejar kesuksesan semata tanpa peduli dengan keadaan sekitar, berbicara sesuka hati tanpa mempedulikan perasaan orang lain, menjatuhkan atau menghina orang lain demi keuntungan pribadi.

Kita juga harusnya menyadari bahwa diantara kita masih banyak orang yang belum mampu dan amat membutuhkan uluran tangan dari kita. Jangankan untuk bersenang-senang, untuk makan sehari-harinya pun mereka berjuang mati-matian. Terlebih lagi bagi mereka yang sudah lanjut usia dan tidak punya sanak saudara. Kalau bukan kita, siapa lagi yang peduli akan hal itu. Kita tahu bahwa kita semua juga masih hidup dalam kehidupan yang sederhana dan masih jauh dari kemewahan. Akan tetapi perlulah kita mensyukuri segala apa yang telah kita terima. Paling tidak kita semua masih lebih baik dari mereka yang benar-benar tidak memiliki apa-apa. Jadi tdaklah salah jika kita sedikit berbagi atau menyisihkan sedikit dari apa yang kita peroleh untuk mereka yang membutuhkan.

Berkaitan dengan hal itu, kami sejak beberapa waktu yang lalu berfikir untuk membuat sesuatu yang bisa menjadikan kita semua bersatu dan menjadi keluarga yang saling menghargai dan mengasihi. Dan berkat dukungan dari saudara-saudara yang lain, kami telah membentuk satu perhimpunan sosial yang kami namakan “YAYASAN SATYA DHARMA PRAJA”. Dan kami harapkan, yayasan ini dapat merangkul semua saudara-saudara yang telah tergabung di yayasan ini maupun yang belum untuk memberikan pemikiran, kepedulian, dan rasa toleransi bagi mereka-mereka yang membutuhkan. Dan kedepannya kami bermaksud untuk membuat sebuah perpustakaan Hindu yang tentunya amat berarti buat masyarakat

Jelasnya adalah, kami akan berusaha merangkul sebanyak-banyaknya saudara kita untuk ikut bergabung dan mendukung yayasan ini. Disini kita belajar berdana punia tanpa mengharapkan balasan apapun. Ini adalah keikhlasan yang kita sumbangkan untuk orang yang membutuhkan. Andaikata kita semua bisa bergabung dan menyisihkan sedikit dari rejeki yang Tuhan berikan kepada kita, maka mungkin kita semua bisa sedikit meringankan beban saudara-saudara kita yang masih belum mampu. Tuhan memberikan kita rejeki bukanlah untuk kita nikmati sendiri. Akan tetapi akan lebih bermakna jika apa yang Tuhan berikan kepada kita, mampu kita bagi ke sesama kita. Tiap hari kita bisa makan, bisa beli pulsa, bisa jalan-jalan, dan bisa membeli sesuatu yang kita inginkan dari rejeki yang diberikan Tuhan pada kita. Akan tetapi kita tidak menyadari bahwa masih banyak saudara kita yang untuk makan saja belum mampu. Jadi salahkah jika kita menyisihkan rejeki yang kita dapat misalkan Rp 5.000 per bulan untuk orang yang membutuhkan? Akan sangat memalukan jika apa yang Tuhan berikan ke kita, menjadikan kita sosok manusia yang angkuh, sombong, dan hanya memikirkan kesenangan sendiri tanpa mau melihat penderitaan orang lain.

Jika teman-teman dan saudara semuanya ada yang mendukung kami, kami sangat menghargainya. Dan marilah kita belajar untuk menjadikan hidup kita lebih berarti. Tidak menjadi manusia yang hanya mementingkan diri sendiri, dan mengejar kesuksesan semata. Kita harus menyadari, tanpa kehendak dan anugrah Ida Sang Hyang Widhi Wasa / Tuhan Yang Maha Esa, rejeki itu tidak akan kita dapatkan dengan cara apapun. Karenanya marilah kita memahami arti hidup kita, dan memperbaiki segala kesalahan yang ada dalam hidup ini.

Harapan kami kedepannya adalah kita semua bisa menjadi saudara yang saling tolong menolong, jauh dari pertengkaran dan iri hati. Selalu menghargai satu sama lain. Belajar ikut merasakan penderitaan orang lain. Dan tidak seperti apa yang selama ini ada yaitu tertawa melihat penderitaan orang lain dan jengkel melihat kesuksesan orang lain. Hal itu tidak pantas untuk kita biarkan. Terlebih lagi kita semua adalah saudara. Jadi seharusnyalah kita semua bahu membahu untuk menjaga persaudaraan kita.

Terimakasih untuk saudara-saudara yang telah bergabung. Semoga dengan adanya Yayasan Satya Dharma Praja ini, kita semua akan bisa berbuat yang lebih baik bagi kemanusiaan. Dan harapan kita semua akan mampu kita wujudkan.
Semoga Hyang Widhi Wasa senantiasa melimpahkan karuniaNya untuk kita semua.

Untuk Semua Anggota

Puji dan syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena atas karuniaNyalah kami bisa membentuk sebuah wadah yang bertujuan untuk berbagi ke sesama, dan membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan.

Kami sangat berterimakasih karena niat tulus kami mendapatkan dukungan dari rekan-rekan yang sudah ikut bergabung dalam wadah yang telah kami beri nama “Yayasan Satya Dharma Praja”. Dan kami harapkan, semoga akan dapat kita capai segala apa yang merupakan tujuan terbentuknya yayasan ini.